Sukabumi, Jurnal Pers86 || Wisata Kebon Kelapa Karanghawu mengalami penurunan jumlah pengunjung yang signifikan. Menurut pengelola wisata, Deni Jamaludin, penurunan ini mencapai 60 persen dibandingkan dengan hari-hari biasanya.
Deni menjelaskan bahwa penurunan ini disebabkan oleh kekhawatiran masyarakat terhadap isu gempa megathrust yang diberitakan oleh media dan diprediksi oleh BMKG. “Bukan hanya kami sebagai pengelola, pengunjung pun merasa ketakutan. Walaupun semua itu adalah ketentuan Allah SWT, tetapi kekhawatiran tetap ada, dan akibatnya wisatawan yang biasanya berkunjung ke sini berkurang drastis,” ujar Deni.
Ia menambahkan bahwa jika dibandingkan dengan minggu-minggu sebelumnya, situasi saat ini sangat berbeda. “Biasanya ramai, tapi sekarang jauh lebih sepi. Kalau dipersentasekan, penurunan pengunjung mencapai 60 persen sejak semalam hingga saat ini,” ungkapnya.
Deni juga menyebutkan bahwa belum ada himbauan langsung dari pemerintah mengenai isu ini, tetapi pemberitaan di media sosial mengenai potensi gempa megathrust sudah cukup membuat wisatawan merasa takut untuk berkunjung. “Kami berharap gempa tersebut tidak terjadi. Namun, jika memang akan terjadi, kami berharap pemerintah dapat mendeteksi secara dini agar korban dapat diminimalisir,” kata Deni mengakhiri keterangannya.
Pihak pengelola berharap agar situasi ini segera membaik dan wisatawan dapat kembali merasa aman untuk berkunjung ke Wisata Kebon Kelapa Karanghawu.
