BANDUNG, JURNAL PERS86 || Kepolisian Daerah Jawa Barat (Polda Jabar) menegaskan komitmennya dalam mendukung Asta Cita Presiden Republik Indonesia, khususnya poin ke-7 yaitu “Memperkuat Reformasi Politik, Hukum, dan Birokrasi, serta memperkuat pencegahan dan pemberantasan korupsi dan narkoba.” Komitmen ini menjadi bagian penting dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih, kuat, dan berpihak pada kepentingan rakyat.
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol. Hendra Rochmawan, S.I.K., M.H., menyoroti pentingnya peran generasi muda dalam mengawal dan mengisi agenda besar pembangunan nasional menuju Indonesia Emas 2045. Ia menegaskan bahwa semangat pemuda harus diarahkan pada hal-hal positif dan tidak dirusak oleh pengaruh narkoba serta perilaku menyimpang.
“Peran generasi muda jangan dirusak oleh narkoba. Bentuknya dan juga tulisannya betul-betul murni dari sana. Dan untuk ganja ini, ini dari lokal khususnya dari daerah Aceh yang masih banyak memproduksi di sini, dan mereka lah yang mengedarkan. Jadi saya memberikan edukasi dan literasi kepada seluruh para pemuda Indonesia,” ujar Kabid Humas, Kamis (16/10/2025).
Kabid Humas Polda Jabar menekankan bahwa cita-cita besar menuju Indonesia Emas 2045 tidak akan tercapai apabila generasi mudanya terjerumus dalam narkoba dan tindakan kriminal lainnya. “Apabila kita mempunyai semangat yang besar dalam meraih cita-cita bangsa kita menuju Indonesia Emas tahun 2045, jangan ikuti langkah-langkah dan jejak orang-orang ini. Mereka adalah pengkhianat bangsa, perusak bangsa, yang membuat kita tidak bisa mencapai generasi emas yang diharapkan. Untuk itu, kerusakan ini, kejahatan ini jangan ditiru,” tegasnya.
Pemberantasan narkoba bukan hanya tanggung jawab aparat penegak hukum, tetapi juga seluruh elemen masyarakat, terutama keluarga dan lembaga pendidikan, yang harus memperkuat pendidikan karakter dan pengawasan terhadap generasi muda.
Direktur Narkoba Polda Jabar, Kombes Pol. Albert RD., S.Sos., S.I.K., M.Si., menambahkan bahwa kejahatan narkoba merupakan bentuk pengkhianatan terhadap bangsa yang sangat serius. “Para pengkhianat biasanya adalah orang-orang yang berpikir sempit, berdalih kesulitan mencari nafkah, berdalih kesulitan mencari pekerjaan, tetapi dengan cara yang sangat jahat mereka merusak bangsa Indonesia ini. Jadi ini merupakan kejahatan luar biasa (extraordinary crime) yang merusak generasi dan masa depan negeri,” tegasnya.
Sindikat narkoba memiliki jaringan yang luas hingga level internasional, sehingga Polri terus memperkuat kerja sama lintas instansi dan internasional dalam memberantas peredaran narkotika dari hulu hingga hilir.
Polda Jabar juga berkomitmen untuk terus mengedukasi masyarakat melalui kegiatan literasi hukum, penyuluhan ke sekolah-sekolah, dan kampanye sosial agar pemuda tidak mudah terpengaruh oleh bujuk rayu para pengedar yang bersembunyi di balik alasan ekonomi.
“Bangsa ini butuh generasi kuat, sehat, dan berintegritas. Mari bersama kita dukung cita-cita besar pemerintah untuk memperkuat hukum dan birokrasi, serta melindungi anak bangsa dari bahaya narkoba, demi Indonesia Emas 2045,” tutup Kombes Pol. Hendra Rochmawan. (Red)
