Sumedang, Jurnal Pers86 || Cadas Pangeran, sebuah tebing terjal yang menawan di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, menyimpan lebih dari sekadar keindahan alam. Di balik pemandangannya yang dramatis, terukir kisah sejarah yang penuh misteri dan tantangan. Lebih dari sekadar situs geologi, Cadas Pangeran menjadi saksi bisu perjalanan panjang peradaban manusia di Nusantara.
Menurut berbagai sumber sejarah, pembangunan jalan di Cadas Pangeran dimulai pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels (1808-1811). Daendels, yang dikenal dengan ambisinya membangun jalan raya pos sepanjang Jawa, memerintahkan pembangunan jalan ini untuk menghubungkan Anyer hingga Panarukan. Proyek ambisius ini menuntut pengorbanan besar, termasuk tenaga kerja paksa dari rakyat pribumi yang menghadapi kondisi kerja yang sangat berat dan menelan banyak korban jiwa. Kondisi geografis Cadas Pangeran yang sulit, dengan tebing curam dan medan yang berbahaya, semakin memperparah kesulitan pembangunan.
Namun, cerita tentang Cadas Pangeran tidak semata-mata tentang Daendels. Beberapa ahli sejarah berpendapat bahwa pembangunan jalan di wilayah tersebut telah dimulai jauh sebelum masa Daendels. Bukti-bukti arkeologis menunjukkan adanya jejak peradaban yang lebih tua di sekitar Cadas Pangeran. Kemungkinan, jalur tersebut telah digunakan sebagai jalur perdagangan dan lalu lintas sejak zaman kerajaan-kerajaan kuno di Jawa.
Misteri lain yang menyelimuti Cadas Pangeran adalah keberadaan sejumlah petilasan dan makam kuno di sekitar lokasi. Petilasan-petilasan ini dipercaya oleh masyarakat setempat sebagai makam para pekerja yang meninggal saat pembangunan jalan. Kisah-kisah mistis pun beredar di kalangan masyarakat sekitar, menambah aura misterius Cadas Pangeran.
Saat ini, Cadas Pangeran telah menjadi destinasi wisata populer. Pengunjung dapat menikmati keindahan alamnya yang menakjubkan, sekaligus merenungkan sejarah panjang dan perjuangan manusia yang terukir di setiap batu tebingnya. Keberadaan Cadas Pangeran mengingatkan kita akan pentingnya menghargai sejarah dan mengenang pengorbanan para pendahulu dalam membangun negeri ini. Lebih dari sekadar objek wisata, Cadas Pangeran adalah monumen hidup yang menyimpan banyak cerita untuk diungkap.
